Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Sejarah Kabah

Kabah adalah salah satu tempat suci bagi umat muslim di seluruh dunia selain Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa. Bangunan ini dijadikan sebagai kiblat bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah shalat. Dalam perjalanannya, sejarah Kabah dari mulai pendiriannya sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu.

3 Versi Riwayat Sejarah Kabah

1. Pembangunan Kabah Pertama Kali Dilakukan Oleh Malaikat

Versi pertama sejarah berdirinya Kabah yang cukup banyak dituliskan oleh para ahli sejarah adalah bahwa Kabah pertama kali dibangun oleh para malaikat yang ada di bumi. Pendapat ini didasarkan melalui ayat Qur’an Surah Al Baqarah 30 ketika malaikat bertanya mengenai kehendak Allah untuk menciptakan manusia.

Mendengar jawaban Allah kepada malaikat, malaikat pun lantas memohon ampun dengan mengelilingi Arsy seperti dalam thawaf. Thawafnya para malaikat dilakukan sebanyak tujuh kali sebagaimana thawaf para Jemaah haji di Kabah.

Atas rahmat Allah, para malaikat pun diampuni kemudian Allah menciptakan Bait Al-Makmur di bawah Arsy sebagai tempat malaikat berthawaf. Allah subhanahu wa ta’ala kemudian memerintahkan malaikat yang di bumi untuk menciptakan replika Bait Al-Makmur di bumi yang digunakan sebagai tempat malaikat berthawaf di muka bumi.

2. Pembangunan Kabah Pertama Kali Dilakukan oleh Nabi Adam

Sementara sejarawan yang lainnya berpendapat bahwa Kabah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam saat diturunkan ke bumi bersama istrinya Siti Hawa. Melalui malaikat Jibril yang diutus Allah menemui Nabi Adam, Allah mewahyukan perintah kepada Nabi Adam untuk mendirikan bangunan untuk Allah.

Setelah Nabi Adam membangun bangunan tersebut, Allah pun memerintahkan Nabi Adam dan istrinya untuk berthawaf di sekeliling bangunan tersebut. Allah berfirman kepada Nabi Adam bahwa mereka adalah manusia pertama serta ini (Kabah) adalah bangunan yang pertama di bumi.

Baca juga Sejarah Batu Quran

Waktu berganti dan Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk meninggikan pondasi Kabah. Mengenai riwayat ini dan riwayat yang mengatakan bahwa Kabah dibangun malaikat masih banyak perdebatan.

3. Pembangunan Kabah Pertama Kali Dilakukan Oleh Nabi Ibrahim

Terlepas dari apakah Kabah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam atau malaikat, semua sejarawan sepakat bahwa Nabi Ibrahim dan putranya yakni Nabi Ismail berperan dalam pembangunan Kabah.

Sejarah Kabah di dalam Al-Qur’an terkait peran Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail dalam mendirikan Kabah dapat dibaca di dalam surah Al Baqarah ayat 127. Artinya berbunyi bahwa Nabi Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail seraya berdoa agar Allah menerima amalannya.

Meski begitu, dalam kalimat tersebut seolah mengindikasikan bahwa Kabah sebenarnya sudah ada sebelum masa Nabi Ibrahim, karena beliau dan putranya Ismail hanya meninggikan dasar-dasar Baitullah.

Baca juga Sejarah Peradaban Islam

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa tempat dibangunnya Kabah sebelum dibangun Nabi Ibrahim hakikatnya adalah tanah tinggi dengan warna merah. Tanah ini jugalah yang digunakan untuk beribadah oleh kaum Amaliq sebelum musnah dari muka bumi.

Meski begitu, beberapa ulama besar seperti Ibnu Katsir menolak pendapat yang mengatakan bahwa Kabah dibangun sebelum masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pasalnya, tidak ada satupun riwayat berupa hadist atau Al-Qur’an yang menyatakan bahwa bangunan Kabah sudah ada sebelum Nabi Ibrahim alaihissalam.

Sejarah Kabah: Perawatan Kabah dan Pembangunannya Hingga Sekarang

1. Perbaikan Kabah oleh Qushaiy bin Kilab

Setelah masa Nabi Ibrahim alaihissalam dan puteranya Nabi Ismail alaihissalam Kabah hanya mengalami beberapa kali pembangunan dalam rangka perbaikan atau memperbesar ukurannya. Dari Az-Zubair bin Bakar dinyatakan bahwa orang pertama yang merenovasi Kabah dari Quraisy adalah Qushaiy bin Kilab.

Qushaiy bin Kilab adalah orang kaya di kalangan Quraisy dan dia mengumpulkan hartanya yang banyak serta menghancurkan Kabah, untuk meninggikan Kabah menjadi 9 hasta dari ukuran sebelumnya di masa Nabi Ibrahim alaihissalam.

Baca juga Sejarah Ilmuwan Islam

Qushaiy bin Kilab juga memberikan atap Kabah dari pelepah kurma serta kayu pohon ad-dum, sehingga Qushaiy bin Kilab adalah orang pertama yang memberikan atap Kabah.

2. Perbaikan Kabah dan Pembangunan oleh Bangsa Quraisy

Bangsa Quraisy tercatat kembali melakukan perbaikan pada bangunan Kabah. Pembangunan ini dilakukan kembali saat usia Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam 35 tahun. Beliau sendiri juga ikut serta dalam usaha perbaikan dan renovasi Kabah ini.

Beliau mengangkat batu ke atas pundaknya dan memindahkannya untuk meninggikan pondasi Kabah. Ketinggian Kabah ditambah menjadi 18 hasta. Pembangunan Kabah oleh Quraisy ini sudah menggunakan tanah sebagai perekat di antara bebatuannya. Atap dan tembok Kabah sisi dalam juga dihias.

Perselisihan terjadi tatkala akan dilakukan peletakan Hajar Aswad. Mereka berselisih siapa yang berhak untuk meletakkan batu Hajar Aswad tersebut. Perselisihan berbuntut panjang bahkan hampir menimbulkan pertumpahan darah.

Untungnya, saat itu ditunjuk seorang hakim yang adil dalam memutuskan dan hakim tersebut adalah Muhammad shalallahu alaihi wa salam. Beliau memberi solusi agar Hajar Aswad diletakkan di atas kain dan setiap kabilah Quraisy memegang ujung kain tersebut untuk meletakkan Hajar Aswad.

Baca juga Periodisasi Sejarah Islam

3. Perbaikan Kabah dan Pembangunan oleh Abdullah bin Az-Zubair

Abdullah bin Az-Zubair melakukan perbaikan Kabah dengan cara memugarnya sesuai dengan yang sudah dibangun oleh Nabi Ibrahim alaihissalam. Hal ini sebagaimana hadist yang disabdakan oleh Nabi shalallahu alaihi wa salam kepada Aisyah radhiallahu anhu.

Beliau ingin agar bangunan Kabah yang ada dihancurkan kemudian disesuaikan dengan pondasi Ibrahim. Namun, niat beliau ini ditunda karena kafir Quraisy baru saja masuk Islam sehingga dikhawatirkan akan membuat mereka kecewa dan sebagainya.

Abdullah bin Az-Zubair membangun Kabah menjadi setinggi 27 hasta. Beliau juga membuat dua pintu menempel ke tanah baik dari arah barat dan timur. Pintu tersebut digunakan untuk keluar dan masuk. Tinggi masing-masing pintu 11 hasta.

4. Pembangunan Kabah Perintah Khalifah Abdul Malik bin Marwan Umawiy

Khalifah Abdul Malik bin Marwan Umawiy melakukan pembangunan ulang Kabah karena dasar keragu-raguan atas pendengaran Abdullah bin Az-Zubair terhadap hadist Rasulullah.

Namun, setelah mendapat penjelasan dari Al Harits bin Abdullah bin Abi Rabi’ah, sang khalifah pun menyesal karena sudah terlanjur menghancurkan Kabah.

5. Pemugaran Kabah atas Perintah Sultan Murad IV

Sultan Murad IV melakukan pemugaran Kabah karena adanya hujan deras yang terjadi di tahun 1039 H di kota Mekkah serta sekitarnya. Hujan deras ini belum pernah terjadi sebelum masanya dan menyebabkan air masuk sampai ke Masjidil Haram sampai ketinggian 2 meter.

Setelah hujan deras tersebut, pada ashar esok harinya, banyak bagian bangunan Kabah yang roboh seperti sebagian atap sejajar tembok utara roboh, dua sisi tembok sisi utara Kabah juga runtuh. Hal tersebut membuat Sultan Murad IV memerintahkan pemugaran Kabah.

Jika melihat sejarah Kabah di atas, dapat disimpulkan bahwa Kabah adalah salah satu bangunan tertua di muka bumi. Kabah juga mengalami beberapa kali pembangunan berupa perawatan hingga berbentuk seperti yang kita lihat hari ini.

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.