Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Doa Kafarah Ghibah

Simak ulasan tentang √ arti ghibah, √ doa kafarah ghibah atau √ doa penenbus dosa gibah dan √ cara menghapus dosa ghibah berikut ini.


Ghibah

Sebagai masyarakat sosial, manusia sering melakukan satu kebiasaan buruk yang tanpa disadari dan dianggap enteng. Kebiasaan itu tidak lain adalah nggibah atau menggunjing orang lain.

Ghibah-Atau-Menggunjing

Ghibah adalah salah satu perbuatan yang dilarang oleh Allah dan termasuk dalam perbuatan yang memiliki dosa besar.

Bahkan perbuatan ghibah ini hukumnya adalah haram. Keharamannya disebutkan secara langsung dalam Al-Quran.

Firman Allah dalam Al-Quran surah Hujuraat ayat 12 :

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Sukakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat ayat 12).

Allah jelas melarang hamba-Nya untuk saling menggunjing atau menggibah satu sama lain.

Rasulullah  bersabda :

كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

“Setiap muslim dengan muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya, dan haram kehormatannya.” (HR. Muslim).

dari hadist Rasulullah daiats maka perbuatan ghibah atau menggunjing adalah perbuatan haram, dan salah satu perbuatan dengan dosa besar dan perbuatan yang menjijikkan.

Apakah Ghibah itu?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah bersabda :

اتدرون ما الغيبه؟ قالوا: الله ورسوله أعلم .قال:الْغِيبَة ذِكْرك أَخَاك بِمَا يَكْرَه قِيلَ : أَفَرَأَيْت إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُول ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُول فَقَدْ اِغْتَبْته ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَقَدْ بَهَتّه

Artinya :

“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”

Lalu Rasulullah bersabda :

“Kamu menyebut tentang saudaramu apa yang dia benci.”

Ada seseorang bertanya, “Bagaimana jika yang aku bicarakan ada pada dirinya?”

Rasulullah menjawab :

“Jika yang engkau bicarakan ada pada dirinya berarti engkau telah menggunjingnya, dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh engkau telah berbuat dusta.” (HR. Muslim).

Jadi jelas, walau yang dibicarakan atau digunjingkan memang ada pada diri orang tersebut, tetap saja itu menggunjing.

Menggunjing orang lain memang suatu hal yang sulit dihindari. Ketika sedang kumpul-kumpul dan asyik ngobrol, membicarakan keburukan atau aib orang lain adalah sesuatu yang sulit dielakkan.

Manusia memang memiliki kecenderungan bercerita banyak kepada orang lain, dan topik yang paling mudah adalah bercerita tentang orang lain atau hal-hal yang terjadi pada orang lain.

Menghindari perilaku ghibah memang sulit, terkadang kita menceritakan keburukan orang lain dengan niat awal yang benar. Kita ceritakan kejahatan si zhalim atau perilaku buruk si fasik supaya diambil pelajaran darinya. Ini berarti, kita telah melakukan ghibah yang diperbolehkan.

Tapi, karena saking asyiknya, tanpa terasa pembicaraan pun menjadi Panjang lebar, mulut menjadi sulit dikontrol, dan pikiran pun sulit dikendalikan hingga akhirnya kitapun terjerumus dalam perilaku ghibah yang diharamkan.

Hal yang seperti ini sering kita temukan pula dalam majelis pengajian atau majelis-majelis lainnya.

Barangkali saja Anda telah berusaha dan sanggup menahan mulut Anda dari berghibah, lalu berkata yang baik atau memilih untuk diam.

Tapi, mampukah Anda menjaga mata dan telinga Anda?

Sungguh, godaan untuk berghibah itu tidak hanya dari kita saja, tapi yang lebih sering justru dari luar diri kita. Satu contoh, ketika Anda tengah asyik ngobrol dengan teman Anda, tiba-tiba saja ia menceritakan keburukan temannya yang suka iri dan pendendam.

Astagfirullah, ternyata tanpa terasa dan kita sadari kita juga telah sering melakukan ghibah.

Pada kesempatan ini wisatanabawi akan mengulas tentang doa kafarah ghibah atau doa penembus dosa ghibah dan bagaimana cara menghapus dosa ghibah tersebut.

Doa Kafarah Ghibah

Dosa ghibah adalah termasuk dosa yang berkaitan dengan Allah dan juga dengan manusia. Karena itu, maka kafarah-nya (penebusnya) adalah dengan bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada orang yang digunjing.

Namun, untuk meminta maaf kepada orang yang kita gunjing itu sungguh sulit dan banyak halangan. Kalau tidak bertepatan dengan moment yang pas, misalnya seperti waktu hari raya Idul Fitri, kita merasa malu dan sungkan untuk melakukannya.

Untuk mengatasi hal ini, ada satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk menghapus dosa ghibah.

Bacaan Doa Kafarah Ghibah

Doa-Kafarah-Ghibah

Bacaan Doa Kafarah Ghibah Arab

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

“Allohummaghfir Lanaa Wa Lahuu”

Artinya :

“Ya Allah, ampunilah kami dan dia (orang yang digunjing).” (HR. Hakim)

Doa istighfar ini sangat baik dibaca kapan saja, terutama ketika kita merasa telah melakukan ghibah kepada saudara kita sesama muslim.

Kandunga Doa Kafarah Nggibah adalah :

  1. Kita telah melakukan kewajiban kita, yakni beristighfar memohon ampunan Allah atas doa ghibah yang telah kita lakukan.
  2. Kita termotivasi untuk berusaha tidak mengulangi perbuatan ghibah itu lagi.
  3. Kita akan terhindar dari tuntutan orang yang kita gunjing di akhirat kelak, atau minimalnya kita punya kebaikan untuk menutupi tuntutannya, yakni pahala istighfar kita kepadanya.

Doa kafarah gibah adalah doa yang kita panjatkan kepada Allah agar kita mendapat ampunan-Nya. Karena dosa ghibah memang sangat besar.

Simak dan baca : Doa Keselamatan

Simak dosa dari perbuatan ghibah yang kadang tidak kita sadarai berikut.

Dosa Ghibah

Dosa Ghibah Lebih Besar Daripada Zina

Mengapa dosa ghibah lebih besar daripada dosa zina?

Dosa-Ghibah-Melebihi-Zina

Rasulullah bersabda :

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ : وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

Artinya :

“Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, “Bagaimana bisa?” Rasulullah menjelaskan, “Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya.” (HR At-Thabrani).

Dari hadist diatas dijelaskan bahwa orang yang berzina jika ia benar-benar bertaubat maka dosanya akan diampuni oleh Allah. Sedangkan orang yang menggunjing orang lain, dosa-dosanya tidak akan dapat diampuni sebelum orang yang digunjingkan itu memaafkannya.

Janganlah menganggap enteng dosa ghibah. Karena, ternyata dosa ghibah bisa menghabiskan amal-amal kebaikan kita hingga akhirnya kita menajdi orang yang bangkrut.

Rasulullah bersabda :

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. قَالَ: إِنَّ الْمَفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَي مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طَرِحَ فِي النَّارِ

Artinya :

“Tahukah kalian siapa sebenarnya orang yang bangkrut?”

Para sahabat menjawab, “orang yang bangkrut menurut pandangan kami adalah seorang yang tidak memiliki dirham (uang) dan tidak memiliki harta benda.”

Kemudian, Rasulullah menjawab :

“Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholat, pahala puasa dan zakatnya, (tapi ketika hidup di dunia) ia mencaci orang lain.”

“Menuduh orang lain, memakan harta orang lain (secara batil), dan menumpahkan darah orang lain (secara batil), dan ia memukul orang lain, lalu ia diadili dengan cara kebaikannya dibagi-bagikan kepada orang ini dan kepada orang itu (yang pernah ia zhalimi). “

“Sehingga, apabila seluruh pahala amal kebaikannya telah habis, tapi masih ada orang yang menuntut kepadanya, maka dosa-dosa mereka (yang pernah ia zhalimi) ditimpahkan kepadanya dan (pada akhirnya) ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Ibnu Hibban, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya).

Sungguh, tidak ada satu kebaikan pun yang diperoleh ketika menggunjing orang lain, selain dosa-dosa kita semakin bertambah. Setiap kali seseorang membicarakan keburukan orang lain, berarti ia telah mentransfer amal ibadahnya kepada orang yang digunjing.

Karena itu, Hasan Basri Ra, pernah mengirimi satu kantong kurma kepada orang yang sering membicarakan keburukannya. Kurma yang ia kirim adalah sebagai hadiah bagi orang yang menggunjingnya.

Kemudian, Hasan Basri berpesan :

“Dengan bergunjing, Anda telah memindahkan amal ibadah Anda kepadaku. Aku sadari bahwa karena kurma kiriman ini bukanlah hadiah yang sepadan untuk kebaikan Anda kepadaku. Aku berharap Anda bersedia menerima hadiah yang aku berikan dengan kerendahan hati ini.”

Simak dan baca : Doa Nurbuat

Cara Menghapus Dosa Ghibah

Cara-Menghapus-Dosa-Ghibah

Ada beberapa amalan atau cara menghapus dosa ghibah. Simak penjelasannya berikut.

1. Memohon Maaf Sama Orang yang Dighibah

Jika kita sudah melakukan perbuatan ghibah kepada seseorang dan beritanya sudah tersebar.

Maka sangat dianjurkan untuk memohon maaf secara langsung kepada orang yang dighibah atau yang digunjing. Hal ini dilakukan biar mendapat maaf dari orang yang digunjing.

2. Memohonkan Ampunan Untuk Orang yang Dighibah

Untuk mendapatkan ampunan dosa ghibah, maka dianjurkan untuk memohonkan ampunan kepada Allah atas dosa-dosa orang yang dighibah.

Seperti ucapan AL-Hasan Al-Basri :

كفارة الغيبة أن تستغفر لمن اغتبته

Artinya :

“Kafarah ghibah adalah memintakan ampun untuk yang dighibahi.” (AL-Majmu’ Al-Fatawa 3/291).

3. Melakukan Taubat Nasuha

Bagi siapa saja yang berbuat kesalahan, dianjurkan untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh atau taubat nasuha agar diampuni segala dosa-dosanya.

Rasulullah bersabda :

كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ. رَوَاهُ التِّرْمـِذِيُّ

“Setiap anak adam (manusia) yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR At Tirmidzi).

4. Mengerjakan Sholat Sunnah

Dengan memperbanyak sholat sunnah sebagai pelengkap sholat wajib, maka perbuatan-perbuatan dosanya akan dihapuskan.

Allah berfirman dalam surah Huud ayat 114 :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Artinya :

“Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Huud ayat 114).

5. Perbanyaklah Sedekah

Perbanyaklah sedekah, karena banyak sekali manfaat sedekah ini. Salah satunya adalah akan semakin membuka anugerah Allah kepadamu.

Pada riwayat lain disebutkan :

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

Artinya :

“Infaqkanlah sebagian hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Perbanyaklah Dzikir

Dengan melakukan dzikir, maka Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya.

Allah berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 35 :

وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Artinya :

“…Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab ayat 35).

7. Menjaga Sillaturahmi

Sillaturahmi adalah salah satu amalan untuk membukakan rezeki dan juga untuk penghapus dosa.

Rasulullah bersabda :

“Tidak bertemu dua orang muslim lalu bersalaman, maka pasti diampuni dosa keduanya, sebelum keduanya berpisah.” (HR Ahmad).

8. Perbanyak Istighfar

Diriwayatkan bahwa Aisyah Ra berkata, “Rasulullah mengerjakan sholat dhuha kemudian beliau membaca istighfar”.

Bacaan istighfar itu adalah :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أََنْتَ التَّوَابُ الرَّحِيْمِ

Artinya :

“Ya Allah, Ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha pengasih”. (HR. Bukhari).

Rasulullah membaca istighfar ini sebanyak 100 kali.

Dengan melakukan amalan-amalan sebagai penebus dosa diatas, diharapkan Anda mendapatkan ampunan dari Allah atas perbuatan ghibah yang Anda lakukan.

Simak dan baca : Doa Kafaratul Majelis

Demikian ulasan tentang doa kafarah ghibah yang perlu Anda pahami. Dengan memahami dosa gibah yang kadang tidak kita sadari ini kita akan menjadi hamba Allah yang selalu menjaga lisan.

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Doa untuk Anak Ulang Tahun

Wahyoeni
4 min read

Doa untuk Anak Sakit

Wahyoeni
4 min read

Doa untuk Anak Perempuan

Wahyoeni
4 min read

Doa Anak Baru Lahir

Wahyoeni
4 min read

Doa Masuk Kelas

Wahyoeni
4 min read

Doa Masuk Kamar Tidur

Wahyoeni
3 min read