Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Hukum Mim Sukun

Alhamdulillah, kami ikut senang kini Anda sedang bersemangat untuk mempelajari ilmu tajwid untuk membaca al Quran. Salah satu topik yang tak boleh Anda lewatkan adalah mim sukun.

Meskipun cakupan pembahasannya tak sebanyak topik tajwid lainnya, hukum mim sukun ini tetaplah penting Anda kuasai. Faktanya, dalam al Quran banyak juga kasus yang membutuhkan pemahaman mengenai ini.

Lantas, apa saja jenis mim sukun? Bagaimana cara membacanya? Bagaimana juga contoh bacaan mim sukun dalam al Quran?

Semuanya akan kami bahas dalam artikel ini. Baca baik baik ya sampai habis.

Pengertian Mim Sukun

Dalam bahasa Indonesia, sukun itu artinya ‘mati’.  Jadi, mim sukun itu artinya mim mati.

Bagaimana konteksnya dalam khazanah ilmu tajwid?

Hukum bacaan mim sukun itu adalah aturan membaca mim mati ketika bertemu dengan berbagai jenis huruf hijaiyyah.

Faktanya, cara bacanya bisa jadi berbeda-beda. Sebagai muslim dan pembelajar al Quran, tentu Anda wajib menghafal kaidahnya sekaligus mengaplikasikannya.

Macam Macam Hukum Mim Sukun

“Secara sederhana, ada tiga macam hukum mim mati. Ketiganya memiliki kaidah berbeda dalam cara membacanya. Anda perlu mengetahui dan memahami semua macamnya.”

Macam macam hukum mimmati yang dikenal di kalangan ulama  antara lain:

  1. Ikhfa syafawi
  2. Idhgam mimi/ mitslain
  3. Idzhar Syafawi

Semuanya akan kita bahas satu per satu.

Ikhfa Syafawi

Bagi Anda yang belum akrab dengan bahasa Arab, ikhfa itu memiliki makna bahasa ‘menyamarkan’, sedangkan syafawi itu ‘bibir’.

Dalam khazanah tajwid, ikhfa syafawi merujuk pada kondisi di mana mim mati berjumpa dengan huruf ba’.

Bila Anda menemukan kondisi ini, maka Anda harus menyamarkan pengucapan huruf mim matinya. Samar bukan berarti dihilangkan. Namun antara ada dan tiada.

Sambil menyamarkan bacaan mim, Anda juga harus menahan bacaannya sepanjang 3 harakat sekaligus membaca dengan ghunnah (dengung).

Contohnya bisa Anda lihat dalam beberapa ayat al Quran berikut ini. Perhatikan mim mati yang bertemu dengan ba’

  • مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ
  • وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ
  • أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ

Sekilas memang mirip dengan iqlab cara bacanya. Namun sebenarnya, tak selalu begitu.

Dalam iqlab, semua ulama sepakat bahwa membacanya dengan merapatkan bibir. Hal berbeda pada kasus ikhfa syafawi.

Di kalangan ahli tajwid, ada dua mazhab penggunaan bibir saat baca ikhfa ini. Antara lain:

  • Mazhab yang membacanya dengan merapatkan bibir dengan ringan ketika membaca ikhfa syafawi. Golongan ini diinisiasi oleh seorang ulama bernama Ibnu Ghalbun (wafat 399 H) dalam kitab at Tazkirah fi al Qiraat ats Tsaman.
  • Mazhab yang membacanya dengan membuka sedikit lubang kecil antara kedua bibir saat membaca mim mati. Aliran ini tokohnya adalah Syaikh Rizq Khalil Habbah (wafat 1425 H)

Mana yang lebih rajih (kuat)?

Paling ideal memang Anda mengkajinya sendiri. Namun di sekitar kita, umumnya yang paling banyak digunakan adalah mazhab merapatkan bibir atau kerap disebut cara furjah.

Baca juga: Doa Khatam Al-Quran

Idhgam Mimi/Mitslain

Dalam khazanah Arab, idgham artinya adalah memasukkan. Sementara mitslain itu berarti ‘yang sama’ atau ‘huruf yang sama’.

Secara istilah, ini merujuk kepada kondisi dimana mim mati bertemu dengan mim hidup.

Berbeda saat membaca ikhfa syafawi yang menyamarkan bacaan mim, saat membaca idgham mimi Anda justru harus melafalkan mim dengan jelas.

Bahkan saat membacanya selayaknya mentasydid mim mati tersebut. Selain itu, Anda juga harus membacanya seraya menampakkan ghunnah.

Contoh Bacaan Hukum Mim Sukun
Foto: unsplash.com

Beberapa contoh dari idgham ini antara lain:

  • أَطْعَمَهُمْ مِنْ
  • بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ
  • رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ

Terkadang, ada orang yang secara keliru menyamakan idgham mitslain atau mimi ini dengan idgham mutamatsilain. Padahal, keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa faktor.

Setidaknya, ada dua perbedaan utamanya.

Faktor pembedaIdgham mitslainIdgham mutamatsilain
Hukum bacaHanya ketika mim mati bertemu denganTerjadi ketika huruf hijaiyyah yang sama di luar mim mati  bertemu. Misalnya ta sukun bertemu ta hidup.
Panduan bacaMembaca dengan ghunnah atau berdengungMembacanya tanpa menggunakan ghunnah, biasa saja.

Bagaimana, sangat jelas bukan perbedaan keduanya? Mudah mudahan tidak ada yang keliru lagi setelah memahami tabel di atas. Titik perbedaan paling jelas ada pada pembacaan ghunnah.

Namun kadang kala, kesalahan umum membaca al Quran adalah kurang ditahan saat membacanya. Nah, ketika itu dilakukan, maka seolah olah antara idgham mitslain dan mutamatsilain cara bacanya sama.

Baca juga: Tanda Baca Alquran

Idzhar Syafawi

Hukum mim matiterakhir adalah idzhar syafawi’.

Dalam perbendaharaan bahasa Arab, idzhar itu memiliki makna ‘jelas’, sementara syafawi itu ‘bibir’.

Hukum ini berlaku manakala ada huruf mim mati yang berjumpa dengan huruf huruf di luar ba dan mim hidup.

Apabila saat membaca al Quran Anda menemui kasus ini, maka Anda cukup membaca dengan sejelas jelasnya persis sesuai makhorijul huruf nya. Tanpa dengung atau menyamarkannya.

Beberapa contoh dari idzhar jenis ini antara lain:

  • فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا
  • وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
  • رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
  • وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ

Orang orang kadang menyebut juga mim ini dengan sebutan mim sakinah.

Hal penting yang perlu Anda garis bawahi ketika membacanya antara lain:

  • Kadang jika tak hati hati, kerap terdengar suara pantulan pada mim. Padahal, sebaiknya ini Anda hindari.
  • Memang, ketika mim mati bertemu dengan 26 huruf selain ba dan mim semuanya harus dibaca jelas. Namun ada perhatian khusus pada kasus mimmati  bertemu dengan huruf fa atau wa. Membacanya harus lebih jelas lagi.

Tentu saja meskipun banyak hurufnya, tapi idzhar ini mudah dihafal. Pasalnya, patokannya hanya pengecualian dari huruf idgham mimi beserta ikhfa syafawi.

Baca juga : Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin

Penutup

Apakah Anda merasa sudah tercerahkan dengan penjelasan yang kami sampaikan di atas?

Hal pertama yang perlu Anda pastikan untuk menguasai hukum seputar mimmati  ini adalah menghafalkan huruf dan cara bacanya.

Sebagai ringkasan, Anda bisa menghafalnya secara lebih praktis dengan memperhatikan tabel berikut ini:

Macam mim matiHurufCara Baca
Ikhfa syafawiMenyamarkan dengan ghunnah
Idgham mimiمMembaca dengan ghunnah
Idzhar syafawiSelain kedua huruf di atasMembaca jelas tanpa ada ghunnah dan menghindari pantulan

Silahkan hafalkan baik baik tabel yang kami bagi di atas.

Setelah Anda menghafalkannya, Anda harus praktekkan dan menemukan contoh contohnya langsung untuk bisa menguasai hukum tajwid ini. Bisa juga dengan menandai kasus kasus mim mati berdasarkan macamnya yang ada di al Quran.

Insya Allah, jika Anda konsisten melakukannya, tak akan lama Anda akan mampu menguasai topik ini dan bisa beralih ke pembahasan ilmu tajwid lainnya. Akhir kata, setelah menambah wawasan tentang mim sukun, Anda bisa terus belajar dengan giat.

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Tips Sukses Belajar Tahsin

Wahyoeni
3 min read

Idgham

Wahyoeni
3 min read

6 Contoh Hukum Iqlab

Wahyoeni
3 min read