Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Shalat Tahiyatul Masjid

Islam membagi shalat sunnah menjadi beberapa macam, salah satunya shalat tahiyatul masjid. Shalat ini dilakukan untuk memuliakan masjid sebagai tempat ibadah yang suci. Jumlah rakaatnya dua dan dilakukan saat memasuki masjid.

Shalat tahiyatul masjid dilaksanakan secara individu dengan khusyuk ketika adzan dikumandangkan. Tak banyak orang yang mengetahui shalat sunnah ini. Oleh karena itu, Anda wajib mengetahui dan memahaminya.

Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid

Shalat tahiyatul masjid adalah amalan sunnah yang dilakukan untuk memuliakan masjid tempat shalat. Sebelum menjalankan shalat 5 waktu, ketika datang ke masjid Anda disunnahkan untuk melakukan ibadah ini.

Ibadah ini tidak dibatasi waktu karena pukul berapapun adalah kesempatan setiap muslim untuk mengingat Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari diperlukan menjalankan shalat sunnah sebagai pelengkap ibadah wajib yang dilakukan sehari-hari.

Menjalankan shalat sunnah ini dapat menambah kebaikan bahkan pahala bagi orang yang melaksanakan. Oleh karena itu, shalat tahiyatul masjid adalah shalat untuk memuliakan masjid tempat shalat sekaligus rumah Allah SWT.

Cara menghormati sebuah tempat shalat adalah menunaikan ibadah shalat terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang mengatakan:

“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari Muslim).”

Anjuran shalat tahiyatul masjid atau qobliyah ini menjadi ibadah yang memiliki keutamaan baik sebagai pelengkap shalat wajib maupun ibadah yang dikhususkan untuk Allah SWT, sehingga mendapat pahala sekaligus kebaikan di dalamnya.

Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid

Shalat tahiyatul mushola dan masjid menjadi sebuah penghormatan tersendiri bagi tempat pelaksanaannya. Ibadah ini menjadi bagian memuliakan masjid yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaannya dijelaskan secara lengkap di bawah ini:

1. Menyempurnakan Pahala

Shalat adalah ibadah pertama yang akan dihisab pada hari akhir, oleh karena itu pelaksanaannya harus dilakukan secara sempurna. Hal ini dilakukan berdasarkan catatan amal dan kebaikan yang disempurnakan bahkan sebelum menjalankan shalat wajib.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu.

Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman:

Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad).

Oleh karena itu, shalat sunnah masjid yang juga bisa disebut sebagai shalat qabliyah ini menjadi amalan seorang muslim di berbagai tempat. Setiap kebaikan atau ibadah dicatat oleh malaikat. Setiap ibadah qabliyah yang dilakukan tentu menjadi amalan baik bagi umat muslim.

2. Memuliakan Masjid

Semakin banyak intensitas untuk memuliakan masjid, maka semakin sering menjalankan shalat karena ada kebaikan di dalamnya. Shalat sunnah ini juga mampu menghidupkan suasana dalam masjid dan menghargai kemuliaannya.

Imam Nawawi rahimahullaah yang mengatakan, “Sebagian mereka (ulama) mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati Rabb -Tuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormati kepada raja bukan kepada rumahnya.” (Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252).

3. Menyelesaikan Masalah

Dalam kehidupan, tentu seorang umat pasti memiliki permasalahan dalam hidup yang berhubungan dengan duniawi. Sebagai salah satu umat yang bertaqwa, solusinya adalah dengan menjalankan shalat qabliyah dalam masjid.

Dalam hadits Qudsi, Allah SWT telah memerintahkan kepada manusia agar mengerjakan shalat-shalat sunnah dengan niat hanya karena Allah Ta’ala semata, yang dimulai dari sejak awal hari paling sedikit empat rakaat, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya.

Hadist tersebut disampaikan oleh (Sunan Ad-Darimi; Musnad Ahmad. Berdasarkan hadist tersebut, Allah SWT akan menjanjikan kecukupan bagi orang-orang yang menjalankan shalat sunnah yang mulia ini.

Ketika seorang hamba mengalami kesedihan bahkan hati yang gundah karena ingin menyelesaikan masalah. Salah satu solusinya selain mencari penyelesaian adalah melakukan shalat sunnah yang mampu menyelesaikan permasalahan dalam hidup.

Biasanya permasalahan di dunia berhubungan dengan kepemilikan uang, dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat mudah karena Allah SWT yang memberikan segala kemudahan dan kecukupan.

Jika seorang hamba mampu memberikan ketakwaan melalui ibadah, maka Allah SWT akan memberikan kecukupan baik dalam sehari-hari maupun menyelesaikan permasalahan.

4. Menghapuskan Dosa

Shalat sunnah ini berjalan beriringan dengan shalat sunnah, oleh karena itu kemuliaannya juga semakin besar. Shalat sunnah ini merupakan amalan yang dicintai oleh Rasulullah SAW dan dapat menggugurkan dosa di masa lampau.

Ketika sakit dan Allah SWT menggugurkan dosa, tentu shalat sunnah ini lebih baik karena dijalankan dalam kondisi sehat. Hal ini juga termasuk amalan yang dicintai oleh Allah SWT sehingga dapat menghapuskan dosa.

5. Menyempurnakan Shalat Wajib

Tidak dapat dipungkiri bahwa menjalankan shalat terkadang terdapat kekurangan, baik dalam tata cara maupun bacaan. Kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tersebut adalah dengan menjalankan ibadah sunnah.

Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.” (QS. Al-Baqarah : 184). Hal ini menjadi salah satu cara untuk menyempurnakan shalat wajib yang dilakukan setiap hari.

Sebaiknya setelah selesai dengan ibadah wajib yang dilakukan setiap hari, sebaiknya langsung menggunakan ibadah sunnah sebagai pelengkap. Dalam hal ini ibadah sunnah menjadi alat untuk menyempurnakan ibadah wajib yang telah dilakukan.

Proses memperbaiki dari ibadah wajib ke ibadah sunnah ini akan dilihat sebagai upaya untuk menggapai ridha Allah SWT. Ketika sudah ridha, maka seluruh kemudahan dalam hidup tercapai dengan lancar.

6. Ketakwaan

Shalat tahiyatul masjid dikerjakan ketika masuk dalam sebuah masjid sebelum duduk dan menjalankan ibadah wajib di dalamnya. Tak banyak orang yang melaksanakan ibadah ini, sehingga memberikan keutamaan berupa ketakwaan.

Melaksanakan shalat sunnah ini menjadi salah satu bentuk penyerahan diri seorang hamba dengan melakukan sujud dan menjalankan ibadah, agar mendapat ridha dari Allah SWT dan mendapat kemuliaan di dalamnya.

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

Setelah mengetahui fadhilah shalat tahiyatul masjid di atas, Anda juga harus melaksanakannya, bukan? Berikut adalah tata cara shalat yang baik dan benar untuk melengkapi ibadah shalat Anda:

1. Membaca niat

“Ushaalli Sunnaataa Tahiyyatil Masjidi Rak’ataini Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa.”

Niat Shalat Tahiyatul Masjid

Artinya:

“Aku niat mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid (menghormati masjid) dua rakaat saat ini karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

Rukun qauli ini menjadi penanda masuknya seseorang saat menjalankan shalat. Biasanya dilakukan dengan membaca Allahu Akbar.

3. Membaca doa iftitah

Bacaan iftitah dilakukan pada saat rakaat pertama saja sebagai sunnah yang dapat memberikan keutamaan.

Bacaan Doa Iftitah

“Allaahu akbaru kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘alamiina. Laa syariikalahu Wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

Artinya:

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.

Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”

4. Membaca surat Al-Fatihah

5. Membaca surat pendek

6. Ruku’

Bacaan Ruku Sholat

“Subhaana robbiyal adhiimi wabihamdih.”

7. Melanjutkan gerakan I’tidal

Bacaan I’tidal

“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil’ul ardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”

Artinya:

“Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.”

8. Sujud pertama

“Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih.”

Artinya:

“Maha suci Tuhanku yang Maha tinggi dan segala puji bagi-Nya.”

9. Duduk diantara 2 sujud

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.”

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

10. Sujud kedua

11. Tahiyat akhir dengan duduk iftirasy

“At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi”

Artinya:

“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

“Allohumma solli alaa muhammad, wa alaa aali muhammad, kamaa sollaita alaa aali ibroohim, wa baarik alaa muhammad, wa alaa aali muhammad, kamaa baarokta alaa ibroohim, wa alaa ali Ibroohimm, fil aalamiina innaka hamiidummajiid.”

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim.

Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”

12. Mengucap salam

Ucapan salam ini dilakukan dengan menoleh ke kanan dan ke kiri bagian belakang. Bagaimana? Penjelasan tentang shalat tahiyatul masjid di atas dapat menjadi alternatif yang tepat untuk memperbaiki kehidupan, bukan? Pastikan untuk mengetahui dan menjalankan tata cara di atas untuk memperoleh keberkahan, ya!

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.