Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Pengertian Dan Perbedaan Haji dan Umroh

Simak ulasan tentang √ pengertian haji dan umroh, √ perbedaan haji dan umroh dan √ persamaan ibadah haji dan umroh berikut ini.


Pengertian Haji dan Umroh

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Menunaikan ibadah haji adalah merupakan salah satu bentuk ritual tahunan bagi kaum muslim sedunia.

Pengertian-Ibadah-Haji-Dan-Umroh

Ibadah haji ini diperuntukkan bagi yang mampu secara finansial, fisik, keilmuan dengan berkunjung ke beberapa tempat di Arab Saudi. Mereka melaksanakan beberapa aktifitas pada waktu yang telah ditetapkan yaitu pada bulan Dzulhijjah

Ibadah haji dan umroh adalah dua jenis ibadah yang memiliki banyak persamaan dalam beberapa hal, sekaligus juga punya banyak perbedaan yang mendasar dalam beberapa hal yang lain.

Untuk lebih jelasnya akan diulas tentang pengertian haji dan umroh menurut bahasa dan istilah. Kita akan membahas tentang letak persamaan dan perbedaan antara Haji dan Umroh.

Bagaimana antara Haji dan umroh ini disyariatkan dalam agama Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Pengertian Haji

Pengertian Haji Menurut Bahasa

Pengertian haji secara bahasa bermakna al-qashdu, yang artinya menyengaja untuk melakukan sesuatu yang agung.

Jadi haji juga bermakna mendatangi sesuatu atau seseorang. Dikatakan “hajja ilaina fulan” artinya fulan mendatangi kita. Dan makna “rajulan mahjuj” adalah orang yang dimaksud.

Pengertian Haji Menurut Istilah

Sedangkan pengertian haji secara istilah syariah, haji berarti mendatangi kakbah dan tempat-tempat tertentu untuk mengadakan ritual tertentu.

Temat-tempat tertentu yang dimaksud diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumroh).

Ada juga mendefinisikan haji sebagai berikut :

“Berziarah ke tempat tertentu, pada waktu tertentu dan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah”.

Dari definisi di atas dapat diuraikan bahwa ibadah haji tidak terlepas dari hal-hal berikut ini :

1. Ziarah

Ziarah dalam hal ini maksudnya adalah mengadakan perjalanan (Safar) dengan menempuh jarak yang biasanya cukup jauh hingga meninggalkan negeri atau kampung halaman, kecuali buat penduduk Mekah.

2. Tempat Tertentu

Tempat tertentu dalam hal ini maksudnya adalah Kakbah di Baitullah kota Mekkah Al-Mukarramah, Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

3. Waktu Tertentu

Waktu tertentu dalam hal ini maksudnya adalah bahwa ibadah haji hanya dikerjakan pada bulan-bulan haji, yaitu bulan Syawal, Zulkaidah, Zulhijah.

4. Amalan Tertentu

Amalan tertentu dalam hal ini maksudnya adalah semua yang termasuk ke dalam perbuatan rukun haji, wajib haji, dan sunah seperti tawaf, wukuf, sai, mabit di Mina dan Muzdalifah dan amalan lainnya.

5. Dengan Niat Ibadah

Dengan niat ibadah disini maksudnya adalah semua itu tidak bernilai haji kkalau perlakuannya tidak meniatkannya sebagai ritual ibadah kepada Allah Swt.

Pengertian Umroh

Ibadah umroh memang sekilas sangat mirip dengan ibadah haji, namun tetap saja ibadah umroh bukan ibadah haji.

Kalau dirinci lebih jauh, umroh adalah haji kecil, di mana sebagian ritual haji dikerjakan di dalam ibadah umroh. Bisa dikatakan bahwa ibadah umroh adalah ibadah haji yang dikurangi.

Pengertian Umroh Menurut Bahasa

Pengertian umroh secara makna Bahasa berarti “az-ziyarah”, yaitu berkunjung atau mendatangi suatu tempat atau seseorang.

Pengertian Umroh Menurut Istilah

Sedangkan pengertian umroh secara istilah, kata umroh di dalam ilmu fikih didefinisikan oleh jumhur ulama sebagai bentuk ibadah tawaf di sekeliling Baitullah dan sai antara bukit Shafa dan bukit Marwah dengan ihram.

Ditambah juga mendatangi Kakbah untuk melaksanakan ritual ibadah yaitu melakukan tawaf dan sai.

Ibadah Umroh dapat dikerjakan kapanpun, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah.

“Mengerjakan ibadah Umroh pada bulan Ramadhan nilainya sama dengan mengerjakan Ibadah Haji.” (Hadits Muslim).

Perbedaan Haji dan Umroh

Perbedaan-Haji-Dan-Umroh

Jadi apakah perbedaan antara ibadah haji dan ibadah umroh?

Dari penjelasan dan pengertian haji dan umroh diatas ada empat perbedaan antara ibadah haji dan ibadah umroh. Simak ulasan tentang perbedaan haji dan umroh berikut.

1. Perbedaan Waktu Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umroh yang pertama adalah karena adanya perbedaan waktu pelaksanaan antara ibadah haji dan umroh.

Ibadah haji tidak bisa dikerjakan di sembarang waktu. Ibadah haji pengerjaanya terikat oleh waktu tertentu.

Dalam setahun, ibadah haji hanya dikerjakan sekali saja, dan yang menjadi intinya, ibadah haji itu harus dikerjakan pada tanggal 9 Zulhijah, yaitu saat wukuf di Arafah.

Ibadah haji pada hakikatnya adalah wukuf di Arafah yang hanya dilaksankan pada tanggal 9 Zulhijah saja, selain itu tidak dianggap ibadah haji.

Maka sesseorang tidak mungkin mengerjakan ibadah haji berkali-kali dalam setahun. Ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali saja. Dan rangkaian ibadah haji itu sudah dimulai sejak bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.

Sebaliknya, ibadah umroh bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada ketentuan waktu. Bisa dikerjakan 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan dan 365 hari dalam setahun.

Dalam sehari bisa saja ibadah umroh dilakukan berkali-kali. Rangkaian ibadah umroh itu sangat sederhana, yaitu niat dan berihram dari miqat, tawaf di sekeliling kakbah.

Kemudian diteruskan dengan mengejakan ibadah sai tujuh kali antara Shafa dan Marwah dan terakhir bertahalul. Secara teknis tidak sedang ramai, bisa diselesaikan dalam 1-2 jam saja.

Simak dan baca : Agen Travel Umroh Terpercaya di Indonesia

2. Perbedaan Tempat Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umroh yang kedua adalah karena adanya perbedaan tempat pelaksanaan antara ibadah haji dan umroh.

Ibadah haji bukan hanya dikerjakan di Kakbah saja, tetapi juga melibatkan tempat-tempat manasik lainnya, di luar kota Mekkah.

Dalam ibadah haji, selain kita wajib bertawaf di Kakbah dan sai di Shafa dan Marwah yang posisinya terletak di dalam Masjidil Haram.

Namun kita juga wajib mendatangi tempat lain di luar kota Mekah, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Secara fisik, ketiga tempat itu bukan di kota Mekah, melainkan berada di luar kota, berjarak antara 5 sampai 25 km.

Pada hari-hari du luar musim haji, ketiga tempat itu bukan tempat yang layak untuk dihuni atau ditempati manusia, sebab bentuknya hanya padang pasir dan bebatuan.

Di tiga tempat itu kita harus menginap (mabit). Makan, minum, tidur, mandi, shalat, berdoa, berzikir, dan semua aktivitas kita lakukan di tengah-tengah padang pasir.

Untuk itu kita harus terbiasa berada di dalam tenda-tenda dengan keadaan yang cukup sederhana. Mengambil miqad sudah terjadi pada saat awal pertama kali kita memasuki kota Mekah.

Misalnya kita berangkat dari Madinah, maka miqat kita di Bi’ru Ali. Begitu lewat dari Bi’ru Ali, maka kita sudah mengambil miqat secara otomatis.

Lalu kita bergerak menuju Kakbah yang terdapat di tengah-tengah Masjidilharam, di pusat kota Mekah, untuk memutarinya sebanyak tujuh kali putaran.

Sedangkan untuk ibadah umroh hanya melibatkan Kakbah dan tempat sai, yang secara teknis semua terletak di dalam Masjidil Haram.

Jadi umroh hanya terbatas pada Masjidil Haram di kota Mekah saja. Karena inti ibadah umroh hanya mengambil miqat, tawaf, dan sai. Semuanya hanya terbatas di dalam Masjidil Haram saja.

3. Perbedaan Hukumnya

Perbedaan haji dan umroh yang ketiga adalah karena adanya perbedaan hukum antara ibadah haji dan umroh.

Satu hal yang membedakan antara umroh dan haji adalah hukumnya. Umat Islam telah sampai kepada ijmak bahwa ritual ibadah haji hukumnya wajib, fardu ain bagi setiap muslim yang mukalaf dan mampu.

Bahkan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan bagi semua umat muslim yang mampu. Dalam hal ini mampu secara materi dan mampu secara fisik dan spiritual.

Tidak seorang pun ulama yang mengatakan ibadah haji hukumnya sunnah, semua sepakat mengatakan hukumnya wajib atau fardu ain.

Berbeda dengan ibadah umroh. Para ulama tidak sepakat atas hukumnya. Sebagian bilang hukumnya sunnah, karena jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak apa-apa.

Ibadah umroh menurut Mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah hukumnya sunah bukan wajib.

Namun sesungguhnya secara teknis, semua orang yang menunaikan ibadah haji, secara otomatis sudah pasti melakukan ibadah umroh. Karena pada dasarnya ibadah haji adalah ibadah umrah plus dengan tambahan ritual lainnya.

Simak dan baca : Hukum-Hukum Haji

4. Perbedaan Lama Pengerjaanya

Perbedaan-Ibadah-Haji-Dan-Umroh

Perbedaan haji dan umroh yang kekempat adalah karena adanya perbedaan lama pengerjaannya antara ibadah haji dan umroh.

Perbedaan yang lain antara ibadah haji dan umroh adalah dari segi durasi atau lamanya kedua ibadah itu.

Secara teknis praktik di lapangan, rangkaian ritual ibadah haji lebih banyak memakan waktu dibandingkan dengan ibadah umroh.

Orang melakukan ibadah haji paling cepat empat hari, yaitu tanggal 9, 10, 11,12 Zulhijah. Itu pun bila dia mengambil nafar awal. Bila dia mengambil nafar tsani, berarti ditambah lagi menjadi lima hari.

Sementara durasi ibadah umroh hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam saja karena hanya dikerjakan di masjidilharam saja.

Secara praktik, kita hanya butuh tiga pekerjaan ringan, yaitu berihram dari miqat, bertawaf tujuh kali putaran mengelilingi Kakbah, lalu berjalan kaki antara Shafa dan Marwah tujuh kali putaran, bercukur dan selesai.

Lepas dari masalah hukumnya boleh atau tidak boleh sesuai perbedaan pendapat ulama, seseorang bisa saja menyelesaikan satu, dua, atau tiga rangkaian ibadah umrah dalam sehari, bahkan bisa sampai berkali-kali.

Simak dan baca : Jasa Umroh Murah

5. Perbedaan Tingkat Keramaian atau Kekuatan Fisik

Perbedaan haji dan umroh yang kelima adalah karena adanya perbedaan tingkat keramaian dan kekuatan fisik yang dibutuhkan ketika mengerjakan ibadah haji dan umroh.

Ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik yang lebih besar dan kondisi kesehatan tubuh yang prima. Hal itu karena ritual ibadah haji memang jauh lebih banyak dan lebih rumit.

Medan atau lokasi yang harus ditempuh atau dilalui juga tidak bisa dibilang ringan, sehingga ritualnya pun juga sedikit lebih sulit untuk dikerjakan.

Di ketiga tempat yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina, memang prinsipnya kita tidak melakukan apa-apa sepanjang hari.

Kita hanya diminta menetap saja, boleh makan, minum, isthirahat, tidur, ngobrol atau apa saja, asal tidak melanggar larangan ihram.

Kecuali di Mina, selama tiga hari kita diwajibkan melakukan ritual melontar tiga jamarat, yaitu Jumratul Ula, Jumrah Wustha dan Jumrah Aqabah.

Teorinya sederhana, tetapi karena momentumnya berbarengan dengan jutaan manusia dalam waktu yang amat sempit, ternyata urusan wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah sampai urusan melontar ini menjadi tidak mudah.

Karena berdesakan dengan tiga jutaan manusia dari berbagai bangsa. Sering kali terjadi dorong-dorongan hingga menimbulkan ancaman terhadap nyawa bahkan telah terjadi korban nyawa yang tidak sedikit.

Dan karena terjadi pergerakan massa dalam jumlah jutaan, antara Mina, Arafah, Muzdalifah, dan juga kota Mekkah, maka sering kali jatuh kurban, baik luka, sakit, ataupun meninggal dunia.

Dan mengatur manusia yang berasal dari berbagai negara di dunia dengan perbedaan bahasa, adat, tradisi, dan karakter bukan perkara yang mudah.

Semua itu tidak terjadi dalam ibadah umroh, karena tidak ada tumpukkan manusia dan tidak sampai terjadi pergerakan sekumpulan manusia dari satu tempat ke tempat lain.

Sebab Kakbah dan Shafa-Marwah berada di satu titik, yaitu di dalam Masjidil Haram. Lagi pula umroh boleh dikerjakan kapan saja, tidak ada durasi waktu yang membatasi.

Maka ibadah umroh lebih sedikit dan singkat, karena hanya mengitari Kakbah tujuh kali dan berjalan bolak-balik dari Shafa dan Marwah tujuh kali.

Simak dan baca : Travel Umroh Murah

Persamaan Haji dan Umroh

Persamaan-Haji-Dan-Umroh

Ibadah haji dan umrom memilki beberapa perbedaan seperti yang sudah diulas sebelumnya. Namun selain perbedaan keduanya, ada juga persamaan antara ibadah haji dan umroh. Simak persamaan ibadah haji dan umroh berikut.

  • Bagi siapa yang mengerjakan ibadah haji dan umrah akan mendapatkan pahala.
  • Ibadah haji dan umroh dilaksankan terlebih dahulu dengan mengambil miqat makani.
  • Ketika melaksankan ibadah haji dan umrah semua akan diawali dengan keadaan berihram.
  • Semua ibadah haji dan umrah, sama-sama mempunyai rukun ihram, thawaf, sa’i dan Tahalul.

Simak dan baca juga : Keutamaan Ibadah Haji

Demikian ulasan tentang pengertian, perbedaan dan persamaan haji dan umroh yang perlu Anda pahami. Semoga senantiasa kita diberi limpahan rejeki agar kita bisa menunaikan ibadah umroh dan haji dan menjadi haji yang mabrur, Aamin.

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.