Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Ekonomi Islam

Berkaitan dengan hal yang berhubungan dengan ekonomi, tentu saja ini sudah bukan istilah yang asing dalam kehidupan. Perilaku ekonomi sejauh ini sudah banyak di terapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Namun, hingga kini masalah ekonomi belum juga terselesaikan di kalangan masyarakat hingga munculah ekonomi Islam.

Ekonomi Islam

Ekonomi islam pun kini masih di coba penerapannya untuk mengatasi masalah tersebut. Meski demikian, hal ini juga belum terselesaikan secara sempurna.

Ekonomi Islam

Namun, sejauh ini ekonomi Islam sudah berkembang secara pesat dalam berbagai aspek. Dan sebagai masyarakat muslim, tentu saja Anda perlu mengenalnya lebih jauh. Untuk itul silahkan simak ulasan lebih lanjutnya di bawah ini.

Apa itu ekonomi islam?

Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang sebenarnya kehadirannya belum terlalu lama di mata dunia. Namun penyebarannya sudah merambah di mana-mana termasuk untuk kategori ekonomi Islam di Indonesia.

Namanya juga ekonomi Islam, tentu saja aktivitas ekonomi yang di lakukan pun berdasarkan pada Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum.

Secara lebih dalam, ekonomi Islam ini memiliki tujuan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan, khususnya dalam bidang ekonomi secara merata. Baik di suatu negara maupun di dunia.

Dalam prinsipnya, ekonomi Islam sebisa mungkin menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan perilaku asusila, memberikan mudharat, dan merugikan terhadap orang lain.

Etika Ekonomi Islam

Secara umum, bisa di pahami bahwa etika adalah sesuatu yang berkaitan dengan ajaran baik dan buruk khususnya dalam hal perilaku dan tindakan.

Nah, karena ekonomi adalah hal yang selalu berhubungan dengan kehidupan masyarakta sehari-hari tentu saja ada etikanya yang harus di terapkan. Dan secara garis besar ada 3 macam etika ekonomi Islam yang harus Anda ketahui.

1. Etika ekonomi menurut Al Quran

Tidak dapat di pungkiri jika Al Quran merupakan sumber hukum Islam yang pertama sehingga layak di jadikan pedoman.

Dalam hal ini, Al Quran tentu tidak hanya menyinggung aqidah dan ibadah saja, tetapi juga berkaitan dengan muamalah yang saat ini di terapkan dalam sistem perekonomian. Dalam Al Quran sendiri telah di sebutkan etika berekonomi dalam beberapa ayat.

Penjelasan pertama adalah etika ekonomi dalam Surah Al-baqarah ayat 283 dan Almukmin ayat 8 dan 11. Dalam ayat ini secara garis besar di sebutkan bahwa dalam berekonomi seseorang harus memegang teguh apa yang di sebut dengan kepercayaan.

Selain itu Al Quran juga menyebutkan etika tentang keadilan dan kejujuran dan keadilan dalam QS An-Nahl ayat 92 dan 94.

2. Etika ekonomi dalam hadits

Tidak hanya Al-Quran, sebagai pelengkap, maupun penjelasnya, hukum Islam juga terdapat dalam hadits Rasulullah SAW yang telah di riwayatkan secara turun temurun dan bahkan sudah di teliti oleh banyak ulama’ hadits.

Di sini etika dalam berekonomi pun juga di sebutkan. Dan secara garus besar ada 3 etika yang harus di terapkan, yaitu jujur, amanah dan murah hati.

Kejujuran memang sangat di tekankan dalam ekonomi Islam. Di jelaskan pula bahwa dalam sebuah bisnis, bukan hanya profit atau keuntungan yang di cari, melainkan keberkahan juga.

elain itu, sikap amanah perlu di terapkan sebaik mungkin. Sedangkan sikap murah hati harus tetap di jalankan selama menjalankan aktivitas ekonomi.

3. Etika ekonomi muslim menurut pemikir muslim

Tidak jauh berbeda dari apa yang sudah di cantumkan sebelumnya. Di sini pemikir muslim juga ikut merumuskan beberapa etika dalam ekonomi Islam yang hendaknya di terapkan oleh setiap pelaku ekonomi.

Dan perlu di ketahui bahwa sumber dari apa yang di cetuskan para pemikir muslim ini, tentu saja juga merupakan Al Quran dan Hadits.

Sedangkan untuk beberapa etikanya, pemikir Islam sangat menekankan masalah keadilan dan keseimbangan dalam berbagai contoh ekonomi Islam . Dalam etika keseimbangan, seorang pembisnis hendaknya tidak ekstrim dalam mengambil keuntungan bisnisnya.

Nah, ketika dua prinsip ini bisa di jalankan secara besamaan, maka kemajuan ekonomi Islam akan semakin meningkat.

Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia

Sudah beberapa jangka waktu yang cukup lama ini ekonomi Islam menjadi hal yang begitu menarik di mata dunia. Bahkan, kemajuan yang di alaminya begitu pesat sehingga semakin penarik perhatian saja.

Ekonomi Islam di Indonesia

Hal ini tidak mengecualikan wilayah Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Di Indonesia, perkembangan ekonomi Islam pun sangatlah pesat pula.

Bahkan, tidak dapat di pungkiri jika perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ini sangat berpengaruh pada kemajuan ekonomi bangsa dan negara. Dan hingga kini sudah banyak yang menerapkan aktivitas ekonomi seperti ini.

Bahkan, banyak sekali berdiri jenjang pendidikan ekonomi Islam yang saat ini sudah merambah ke berbagai perguruan tinggi.

Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer

Pada zaman kontemporer ini, dalam bidang ekonomi Islam juga telah di temukan pemikirannya yang di terapkan secara kontemporer. Pemikiran ekonomi Islam kontemporer ini merupakan buah dari pemikiran ekonom yang berlatar belakang muslim di abad ke 20.

Dan dalam secara lebih lanjut, pemikiran tersebut terbagi menjadi 3 sebagaimana di sebutkan di bawah ini.

1. Aliran iqtishaduna

Aliran yang satu ini sangat peka dengan satu corak khusus. Ciri tersebut adalah terkait dengan masalah ekonomi yang muncul akibat dari masalah ekonomi ketika adanya ketidak adilan dan ketidak merataan distribusi ekonomi.

Masalah ini berakibat pada semakin kayanya orang yang sudah kaya, dan begitu pula dengan sebaliknya.

Pelopor dari aliran ini adalah Baqir Sadr dengan karyanya iqtishaduna sesuai nama aliran tersebut. Dalam hal ekonomi, mereka menolak pemikiran bahwa penyebab masalah ekonomi adalah keinginan manusia yang tidak terbatas.

Namun ketersediaan sumberdaya yang terbatas. Menurutnya pula, yang menjadi titik utama dan terpenting dalam hal ekonomi adalah keadilan.

2. Aliran mainstream

Berbeda dari sebelumnya, aliran yang satu ini malah memiliki pemikiran yang sebaliknya. Jika menurut aliran iqtishaduna kelangkaan sumber daya alam bukan penyebab masalah ekonomi.

Menurut aliran yang satu ini adanya masalah ekonomi di sebabkan oleh adanya kelangkaan sumber daya alam sedangkan keinginan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tidak terbatas.

Dalam hal ini, untuk menyelesaikan masalah tersebut, manusia di arahkan untuk memenuhi segala prioritas kebutuhannya. Namun, keputusan bagaimana cara tersebut di realisasikan tidak bisa di lakukan dengan semaunya sendiri.

Jadi, dalam melakukan berbagai aktivitas ekonomi harus tetap di dasarkan pada hukum Islam yang sudah tertera dalam Alqur’an dan Hadits.

3. Aliran alternatif

Aliran terakhir dalam pemikiran ekonomi Islam kontemporer adalah aliran alternatif. Aliran yang satu ini terkenal sebagai aliran yang kritis dalam ekonomi islam.

Dalam aliran tersebut pendapatnya mengkritik kedua aliran sebelumnya. Bahkan, tidak hanya ekonomi Islam dari pemikiran kontemporer yang di kritiknya, tetapi juga termasuk ekonomi konvensional temasuk di dalamnya.

Baca juga : Sejarah kebudayaan Islam

Demikian ulasan tentang ekonomi islam dan perkembangannya sampai ke Indonesia. Perkembangan ekonomi islam ini Bahkan sangat berpengaruh pada kemajuan ekonomi bangsa dan negara.

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Syarat Sah Shalat

Wahyoeni
3 min read

Aplikasi Adzan Otomatis

Wahyoeni
3 min read

Wanita Sholehah

Wahyoeni
6 min read

Universitas Islam Indonesia

Wahyoeni
3 min read