Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.

Khutbah Jumat

Simak ulasan tentang √ khutbah Jumat, √ contoh isi khutbah Jumat, √ adab melakukan khutbah Jumat dan √ syarat khutbah Jumat berikut.


Arti Khutbah Jumat

Sholat jumat adalah sholat yang dilakukan pada hari Jumat dengan waktu dhuhur yaitu sekitar pukul 12:00 sampai 13:00.

Khutbah-Jumat

Sholat Jumat ini sebagai pengganti sholat dhuhur bagi yang mengerjakannya. Bagi yang tidak mengerjakan sholat Jumat, wajib mengerjakan sholat dhuhur.

Sholat Jumat hukumnya wajib bagi laki-laki muslim yang sudah dewasa atau sudah baliqh dan memenuhi syarat wajib sholat.

Dalam sholat Jumat terdapat khutbah yang disampaikan oleh seorang khatib sebelum mengerjakan sholat Jumat. Khutbah inilah yang membedakan sholat Jumat dengan sholat wajib lainnya.

Kata khutbah atau khotbah, secara bahasa memiliki pengertian “perkataan yang disampaikan di atas mimbar”.

Kata “Khotbah” berasal dari bahasa Arab dari kata “mukhathabah” yang berarti “pembicaraan”.

Ada juga yang berpendapat berasal dari kata “al-khatbu” yang berarti “perkara besar yang diperbincangkan”. Karena orang-orang Arab tidak berkhotbah atau memperbincangkan kecuali pada perkara besar.

Jadi khutbah Jumat adalah perkataan yang disampaikan atau diperbincangkan dalam sholat Jumat.

Dalam sholat jumat, khutbah biasanya memiliki berbagai macam tema atau info tentang berbagai masalah dalam islam.

Khutbah menjadi sebuah bentuk mengingat akan Allah. Meskipun beberapa pendapat mengatakan bahwa khutbah merupakan syarat sah sholat jumat, namun hal tersebut tidak ditemukan dalam as Sunnah.

Khutbah dalam sholat jumat sesungguhnya memiliki sifat sunnah. Hal ini menjadi sebuah syiar agama islam yang tidak pernah ditinggalkan sejak sholat jumat disyariatkan.

Pada kesempatan ini wisatanabawi akan mengulas tentang isi khutbah Jumat, adab khutbah Jumat, syarat khutbah Jumat dan contoh khutbah Jumat. Silahkan simak ulasannya berikut.

Adab Khutbah Jumat

Adab-Khutbah-Jumat

Materi khutbah jumat dari jumat ke jumat biasanya berbeda-beda. Semua yang disampaikan diharapkan bisa menjadi pencerahan dan motivasi kepada jamaah untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Banyak materi khutbah jumat yang bisa dipilih. Dalam menyampaikan khutbah sholat jumat, ada adab-adab yang penting untuk diperhatikan

1. Berdiri

Disyaratkan bagi seorang khatib untuk berdiri dalam menyampaikan khutbah jumat. Bagi khatib yang mampu berdiri dengan sesekali duduk diantara khutbah tersebut.

Ibnu Umar RA berkata bahwa Baginda Muhammad melakukan khutbah di hari Jumat dengan berdiri, kemudian beliau duduk, lalu kemudian beliau berdiri lagi. Hal ini seperti yang dilakukan oleh khatib-khatib hingga ke jaman sekarang.

2. Memberi salam

Disunnahkan bagi khatib sholat Jumat untuk memberikan salam ketika menaiki mimbar khutbah.

Ibnu Umar RA juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad memberikan salam ketika beliau Menaiki mimbar masjid dengan menghadap kepada jamaah sholat jumat yang hadir.

3. Memenuhi Rukun dan Syarat Khutbah

Adab khutbah jumat selanjutnya adalah memenuhi rukun dan syarat dari khutbah tersebut.

Sesuai dengan Madzhab Syafi’i terdapat setidaknya 5 rukun dalam khutbah sholat jumat.

5 rukun khutbah Jumat adalah :

  1. Membaca hamdallah
  2. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad
  3. Wasiat Taqwa
  4. Mmembaca Al Quran
  5. Membaca doa untuk kaum muslimin pada khutbah kedua

Sedangkan syarat dari khutbah sendiri setidaknya ada 6 perkara.

6 Syarat khutbah Jumat adalah :

  1. Kedua khutbah dilaksanakan untuk mendahului sholat jumat
  2. Diawali dengan niat
  3. Khutbah disampaikan dalam bahasa Arab
  4. Khutbah dilakukan pada saat matahari telah tergelincir
  5. Khatib mengeraskan suaranya di hari Jumat
  6. Antara khutbah dan sholat jumat tidak boleh diselingi dengan waktu yang lama

4. Duduk Pada Anak Tangga Mimbar

Khatib disunahkan untuk duduk pada atas mimbar pada saat melakukan khutbah jumat. Hal ini disebabkan Nabi Muhammad telah menjalankan hal tersebut.

5. Mengeraskan Suaranya

Disunnahkan bagi khatib untuk mengeraskan suaranya pada saat menyampaikan khutbah sholat jumat.

Khatib juga disunnahkan untuk memendekkan khutbahnya. Khutbah hendaknya dilakukan dengan tidak terlalu panjang dan bertele-tele.

6. Khutbah Memperbincangkan Urusan Kaum Muslimin

Khutbah yang dilakukan bisa memperbincangkan urusan yang dihadapi oleh kaum muslimin.

7. Khatib Boleh Memberikan Isyarat Dengan Telunjuk

Khatib diperbolehkan untuk memberikan isyarat menggunakan telunjuk saat berdoa kepada Nabi Muhammad. Hal ini dilakukan meningat Rasulullah pernah melakukan hal tersebut.

Dalam melakukan khutbah jumat, khatib seharusnya mengaitkan isi dari khutbah dengan problematika yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Seharusnya, khutbah juga disampaikan dengan tidak sekedar mengulang-ulang khutbah. Tema yang digunakan bisa diubah dari jumat ke jumat berikutnya.

Syarat Khutbah Jumat

Syarat-Khutbah-Jumat

Ada beberapa syarat sahnya khutbah jumat. Berikut beberapa syarat diantaranya.

1. Khatib harus laki-laki

Tidak sah bila khutbah disampaikan oleh seorang wanita.

2. Diperdengarkan untuk seluruh jamaah

Khutbah yang disampaikan disyaratkan harus keras. Khutbah harus didengar oleh jamaah yang hadir dalam sholat jumat tersebut.

3. Dibacakan di kawasan rumah penduduk

Penyampaian khutbah dilakukan agar seluruh jamaah yang hadir mendengarnya. Meskipun demikian, diharapkan orang yang berada di luar masjid pun mendengarnya.

4. Khatib harus suci dari hadas

Dalam menyampaikan khutbah, khatib harus suci dari hadas dan najis.

5. Khatib menutup aurat

Tidak sah jika dalam menyampaikan khutbah seorang khatib tidak menutup auratnya.

Jika ketika menyampaikan khutbah jumat seorang khatib tidak sengaja batal misalnya saja kentut, maka ia bisa menggantikan dirinya kepada jamaah lain yang sedang hadir dalam sholat jumat tersebut.

Seorang jamaah yang ditunjuk untuk menggantikannya bisa meneruskan bacaan khatib sebelumnya misal tidak ada pemisah yang lama.

Jika ada pemisah atau jarak yang lama, maka pengganti khatib harus membacakan khutbah mulai dari awal. Meskipun khutbah akan kembali dalam waktu yang singkat.

Khutbah merupakan bentuk kesatuan ibadah. Dengan demikian, khutbah tidak bisa dilakukan dengan melakukan dua kali bersuci.

Peran seorang khatib dalam melakukan khutbah jumat sangat penting. Khutbah biasanya diisi dengan problem dan masalah kehidupan yang dihadapi oleh umat islam.

Diharapkan setelah khutbah dikumandangkan, para jamaah sholat Jumata dapat meperoleh nasehat dan bisa menjadi orang yang lebih baik lagi ke depannya.

Baca juga : Bacaan Ayat Kursi

Isi Materi Khutbah Jumat

Isi-Materi-Khutbah-Jumat

Menjalankan sholat jumat merupakan salah satu kewajiban bagi laki-laki muslim yang telah dewasa. Ada beberapa hal penting yang harus diketahui tentang khutbah jumat.

Simak beberapa hal yang penting di dalam khutbah Jumat berikut.

1. Mengandung motivasi

Khutbah di dalam sholat jumat mengandung motivasi dan peringatan bagi manusia. Ini merupakan isi khutbah yang disyariatkan dalam islam.

Jadi, isi dari khutbah yang disampaikan diharapkan bisa membuat jamaah yang hadir senantiasa lebih mengingat Allah. Ini adalah ruh dari khutbah.

2. Memuji Nama Allah

Sudah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh bangsa Arab bahwa khutbah diawali dengan Alhamdulillah, memuji nama Allah dan sholawat kepada Nabi Muhammad.

Segala sesuatu memang lebih indah jika diawali dengan memuji nama Allah dan melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad.

Namun, semua hal tersebut bukanlah tujuan utama. Tujuan utama dari khutbah adalah nasihat setelah khutbah tersebut dikumandangkan.

3. Nasihat Dalam Khutbah Jumat

Nasihat yang disampaikan dalam khutbah jumat merupakan materi dan tujuan utama dalam menyampaikan khutbah.

Ketika seorang khatib melakukan khutbah jumat, maka ia telah menunaikan sesuatu yang disyariatkan. Hal tersebut adalah memuji kepada Allah serta bersholawat ke atas Nabi dan Rasul.

Di dalam khutbah jumat memberikan nasihat agama merupakan perbuatan yang sunnah.

Dapat disimpulkan bahwa ruh di dalam khutbah jumat merupakan nasihat yang bisa diambil dari dalam Al Quran.

Rasulullah juga mengawali khutbahnya dengan memuji nama Allah dan bersholawat. Kemudian, beliau melengkapinya dengan membaca dua kalimat syahadat dan sebuah surat Al Quran yang lengkap.

Semua hal tersebut bertujuan untuk menyampaikan nasihat sesuai dengan nasihat Al Quran.

Nasihat dalam Al Quran untuk menunaikan segala hal yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Nasihat bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber surat atau ayat dalam Al Quran.

Jadi, tidak ditentukan harus menggunakan atau menjelaskan surat atau ayat yang mana dalam Al Quran.

Baca juga : Surat Yasin

Contoh Khutbah Jumat

Contoh-Khutbah-Jumat

Dibawah ini adalah contoh Khutbah Jumat dengan tema “Cara Memakmurkan Masjid”.

Khutbah Pertama

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

“Amma ba’du”

“Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah”

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat iman kepada kita semua. Itulah nikmat yang paling besar yang wajib kita syukuri.

Dan kita diperintahkan untuk selalau bertakwa kepada-Nya sebagai bentuk syukur kita kepada-Nya.

Perintah takwa ini sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 102 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran ayat 102)

Sholawat dan salam kepada sayyid para Nabi, Nabi akhir zaman, Rasul yang syariatnya telah sempurna, Rasul yang mengajarkan perihal ibadah dengan sempurna.

Semoga sholawat dari Allah tercurah kepada beliau, kepada istri-istri beliau, para sahabat beliau, serta yang disebut keluarga beliau karena menjadi pengikut beliau yang sejati hingga akhir zaman.

“Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah”

Dalam khutbah kali ini, kita akan melihat bagaimanakah cara kita memakmurkan masjid, di antara rumah-rumah Allah.

Allah berfirman dalam Al Quran surat An-Nuur ayat 36 :

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ

Artinya :

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (QS. An-Nuur yat 36)

Dari ayat diatas, Imam Ibnul Jauzi dalam Zaad Al-Masiir menafsirkan bahwa bertasbih kepada Allah dimasjid adalah :

1. Ditinggikan

Ditinggikan disini maksudnya yaitu Allah diagungkan di dalam masjid dan masjid tersebut dibangun sebagai rumah Allah tempat umat muslim bersujud kepada Allah.

2. Disebut Nama Allah

Disebut nama Allah disini maksudnya yaitu di dalam masjid, Allah itu ditauhidkan, juga dibacakan ayat-ayat Al-Quran.

3. Berdzikir kepada Allah pada setiap pagi dan petang

Berdzikir kepada Allah yang dilakukan di masjid pada waktu dilaksanakan shalat Shubuh dan Ashar.

Syaikh As-Sa’di dalam kitab tafsirnya berkata :

Memakmurkan masjid itu ada dua bentuk :

  1. Memakmurkan bangunannya, dengan membangun dan menjaga kebersihannya.
  2. Memakmurkan dengan berdzikir kepada Allah, melaksanakan shalat, serta melakukan ibadah lainnya di dalamnya.

Oleh karena itu dianjurkan untuk mengerjakan sholat lima waktu dan sholat Jumat di masjid.

Hukum sholat berjamaah itu wajib menurut kebanyakan ulama, sebagian lainnya menganggap sunnah.

Allah memuji untuk orang yang memakmurkan dna menghidupkan masjid dengan berdzikir (bertasbih) dengan ikhlas pada pagi dan petang.

Masjid itu jadi tempat yang paling dicintai oleh Allah.

Rasulullah bersabda :

أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا.

Artinya :

“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar.” (HR. Muslim).

Masjid memiliki peranan penting dalam membentuk dan membina umat islam serta masjid merupakan bangunan yang diberkahi, dari masjid-lah kebaikan muncul dan tersebar.

Ketika Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah, bangunan yang pertama kali yang beliau bangun adalah masjid.

Di masjid inilah, Rasulullah mendidik umatnya dan mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar.

Selain itu beliau juga mengajarkan ibadah yang benar, akhlak yang terpuji sehingga para sahabat beliau menjadi umat yang terbaik.

Allah berfirman dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 11 :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran ayat 110)

Namun akhir-akhir ini masjid hanya menjadi kebanggaan kalau masjidnya besar, namun jauh dari amalan dimakmurkan.

Dari Anas Ra, sesungguhnya Rasulullah bersabda :

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِى الْمَسَاجِدِ

Artinya :

“Tidak (akan) terjadi hari kiamat, sampai orang-orang saling membanggakan masjidnya.” (HR. Abu Daud).

Dari Anas bin Malik Ra, ia berkata :

يَتَبَاهَوْنَ بِهَا ، ثُمَّ لاَ يَعْمُرُونَهَا إِلاَّ قَلِيلاً

Artinya :

“Mereka saling membanggakannya, kemudian tidak ada yang memakmurkan melainkan sedikit.”

Cara Memakmurkan Masjid

Allah berfirman dalam Al Quran surat At-Taubah ayat 18 :

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Artinya :

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah ayat 18).

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah menyifatkan dengan iman yang bentuknya adalah amalan saleh. Amalan saleh paling utama adalah sholat dan zakat.

Sedangkan rasa takut kepada Allah adalah dasar dari segala kebaikan.

Namun sejatinya memakmurkan masjid adalah dengan orang-orang menghidupkan masjid (bukan sekadar bangunannya yang dimakmurkan).

Dari Abu Umamah Ra, Rasulullah bersabda,

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ

“Siapa yang pergi ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Thabrani).

Jadi masjid dapat dimakmurkan dengan cara :

  1. Beriman kepada Allah dan hari kiamat.
  2. Mendirikan sholat.
  3. Menunaikan zakat.
  4. Hanya takut kepada Allah.
  5. Di isi dengan majelis ilmu seperti pembelajaran Al-Quran, akidah, fikih, ibadah, akhlak, adab, dan ilmu penting lainnya.

Demikian khutbah pertama pada hari jumat ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah dan kita semua dan mendapat kesempatan untuk memakmurkan masjid.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Baca juga : Surat Al Fatihah

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا:

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Setelah khutbah Jumat selesai maka dilanjutkan dengan mengerjakan sholat Jumat berjamaah.

Baca juga : Waktu Terbaik Sholat Dhuha

Demikianlah ulasan mengenai khutbah dalam sholat Jumat. Sholat jumat merupakan perkara yang wajib dilakukan oleh laki-laki dewasa yang telah berakal. Maka jangan sampai meninggalkan sholat jumat.

Jika Anda ingin mengetahui tentang berbagai informasi tentang sholat, Anda dapat melihat tulisan lainnya di kategori Sholat.

Wahyoeni ✓ Seorang Muslimah yang gemar ✓ Menulis dan ✓ Kuliner. Senang mencoba dan berbagi suatu pengalaman baru ❤.